BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan
seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan
satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan
teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara
global.
Memasuki abad Teknologi Informasi
dan Komunikasi sekarang ini sangat dirasakan kebutuhan akan pentingnya
peningkatan kualitas Pembelajaran. Melalui pemanfaatan teknologi pendidikan
kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu dengan cara membuka
lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan
bermutu. Terutama penerapan high tech dan high touch approach. System
teknologi informasi dalam pendidikan memberi jangkauan yang luas, cepat,
efektif, dan efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru
dunia. Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori
komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktek kegiatam pembelajaran.
Pembelajaran berbasis multimedia seperti : pembelajaran berbaris komputer
(PBK), pembelajaran berbaris web (e-learning), merupakan bentuk
pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini.
Kegiatan pembelajaran merupakan
kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti
bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
pembelajaran dirancang dan dijalankan secara professional, seperti saat ini,
dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komuniksi, khususnya computer
dan internet dirasa sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran.
Salah satu permasalahan pendidikan
yang menjadi prioritas untuk segera dicari pemecahannya adalah masalah kualitas
pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi
yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas
pendidikan adalah dengan mengembangkan teknologi pembelajaran yang berorientasi
pada interest peserta didik dam memfasilitasi kebutuhan akan
pengembangan kognitif, efektif dan psikomotornya. Untuk itu sudah selayaknyalah pada
pendidik harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang humanis, yaitu
kondisi pembelajaran yang menyenangkan dengan mengoptimalkan peran teknologi
pembelajaran secara
interaktif.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa peranan teknologi ?
2.
Bagaimana pemanfaatan teknologi sebagai
media pembelajaran ?
3.
Bagaimana implikasi teknologi dalam
dunia pendidikan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk menjelaskan tentang peranan
teknologi.
2.
Untuk menjelaskan tentang pemanfaatan
teknologi sebagai media pembelajaran.
3.
Untuk menjelaskan tentang implikasi
teknologi dalam dunia pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Peranan Teknologi
Teknologi
merupakan kata dalam Bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa
Inggris, yaitu ‘technology’. Saat ini penggunaan kata teknologi umum
digunakan untuk segala sesuatu yang memiliki sifat teknis dapat mempermudah
pekerjaan manusia dan tentu saja teknologi merupakan salah satu hasil
kebudayaan yang sengaja ataupun tidak sengaja dibuat oleh manusia. Sebelum itu,
teknologi juga diyakini berasal dari bahasa Yunani, yaitu Technologia
yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni.
Penggunaan
kata technology sendiri mulai dicetuskan oleh salah satu ilmuwan
sosial asal Amerika, yang pada awal abad ke 20 mulai digagas sebagai padanan
dari konsep bahasa Jerman, yaitu Technik menjadi technology.
Penggunaan kata teknologi ini dicetuskan setelah munculnya revolusi industry di
Eropa, yang memunculkan banyaknya perubahan luar biasa dari segi industry dan
juga perburuhan pada masa itu.
Teknologi
sendiri saat ini sudah berkembang, tidak hanya sebagai sebuah ilmu praktis
mengenai hal – hal teknis, namun sudah berkembang menjadi salah satu pondasi
ilmu pengetahuan ilmiah secara luas. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
bidang ilmu yang didasari oleh teknologi. Hal ini pun kemudian memunculkan
berbagai macam definisi dan jug apendapat dari para ahli mengenai pengertian
dan juga definisi dari teknologi. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa
ahli mengenai teknologi :
1.
Poerbahawadja Harahap
Harahap
menjelaskan bahwa penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada sebuah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang teknik,
serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik atau
industry tertentu. Definisi ini tentu saja sangat mengacu pada definisi
praktis dari teknologi, yang banyak ditemukan pada pabrik-pabrik dan juga
industry tertentu.
2.
Naisbit (2002)
Naisbit
(2002) mengutip pengertian dari teknologi dari Random House Dictionary, yang
mengatakan bahwa teknologi merupakan sebuah benda dan juga objek, serta bahan
dan juga wujud yang berbeda dibandingkan dengan manusia biasa.
3.
Miarso (2007)
Pendapat
lainnya mengenai pengertian teknologi diungkapkan oleh Miarso (2007) yang
mengungkapkan bahwa teknologi merupakan suatu bentuk proses yang meningkatkan
nilai tambah. Proses yang berjalan tersebut dapat menggunakan atau menghasilkan
produk tertentu, dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain
yang telah ada. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa teknologi merupakan
suatu bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam suatu sistem tertentu.
4.
Read Bain (1937)
Pada tahun
1937, muncullah pendapat lainnya mengenai teknologi. Pendapat ini dicetuskan
oleh seorang sosiolog yang berasal dari Amerika, bernama Read Bain. Bain (1937)
mengatakan bahwa teknologi pada dasarnya meliputi semua alat, mesin, perkakas,
aparat, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut dan komunikasi, dan
juga keterampilan, dimana hal ini memungkinkan kita sebagai seorang manusia
dapat menghasilkan semua itu. Berdasarkan pendapat Bain tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa teknologi merupakan segala sesuatunya yang bisa diciptakan
dan juga dibuat oleh seorang atau sekelompok manusia yang kemudian bisa
memberikan nilai dan manfaat bagi sesama.
5.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kamus Besar
Bahasa Indonesia atau KBBI juga memberkan definisi dan juga pengertian lainnya
mengenai teknologi. Disebutkan oleh KBBI, bahwa tenologi merupakan suatu metode
ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan praktis, dan merupakan salah satu
ilmu pngetahuan terapan.
Lebih lanjut
juga dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup
manusia. Dari pernyataan Kamus besar bahasa Indonesia tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa teknologi merupakan suatu metode ilmiah untuk kepentingna
praktis yang dapat bermanfaat bagi kebutuhan dan juga kenyamanan hidup manusia.
- Wikipedia
Salah satu
situs ensiklopedia terbesar, yaitu Wikipedia, dikatakan bahwa teknologi
merupakan suatu rujukan terhadap sekumpulan teknik – teknik yang mencakup
banyak hal. Lebih lanjut disebutkan bahwa teknologi merupakan sebuah entitas,
benda maupun bukan benda yang diciptakan secara terpad melalui proses
penciptaan dan kreasi serta pemikiran untuk mencapai suatu nilai – nilai
tertentu.
Setelah memahami beberapa pengertian dari
teknologi menurut beberapa ahli, maka berikut ini akan disampaikan beberapa
contoh dari perkembangan dan penciptaan dari teknologi. Berikut ini adalah
beberapa bentuk-bentuk dari teknologi :
- Teknologi Informasi
Salah satu bentuk perkembangan dari teknologi informasi adalah
berkembangnya jaringan komputer, dimana setiap komputer bisa saling
berkomunikasi satu sama lain dan juga saling bertukar informasi antar komputer
di dalam satu jaringan. (Baca juga mengenai Sejarah Jaringan
Komputer dan juga manfaat jaringan
komputer)
2.
Teknologi Mesin
dan Industri
Teknologi mesin banyak mengacu pada penciptaan mesin yang digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan manusia. Beberapa contoh mesin tersebut antara lain biasa
kita gunakan sehari-hari seperti mesin cuci, mobil dan kendaraan bermotor serta
mesin pada bisang industry dan pabrik.
3.
Teknologi
Komputer
Teknologi komputer juga merupakan salah satu contoh teknologi yang
berkembang pesat. Komputer tentu saja memiliki banyak sekali manfaat bagi
kehidupan manusia.
4.
Teknologi
Lainnya
Ada beberapa teknologi lainnya, yang tentu saja tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia. Misalnya adalah teknologi komunikasi. Saat ini, komunikasi
adalah salah satu hal yang sangat penting, karena sifat dasar dari manusia yang
adalah makhluk sosial
Secara umum, peranan teknologi adalah
memudahkan manusia untuk saling berhubungan dengan cepat, mudah dan terjangkau
serta memiliki potensi mendorong pembangunan masyarakat yang demokratis.
Teknologi seperti inilah yang diperlukan untuk membantu manusia dalam
mengorganisasikan dirinya secara efektif dan efsien untuk kesejahteraannya
sendiri maupun kesejahteraan bersama. Adapun Contoh Teknologi salah satunya adalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan keseharian kita antara lain:
1. Perkembangan
pada bidang telekomunikasi, misalnya; telepon, faksimili, internet
dan handphone.
2. Kehadiran
internet sangat mempermudah segala aktivitas dan urusan kita dalam
memperoleh dan menyampaikan informasi secara cepat. Internet juga mendorong
terjadinya keseragaman gaya hidup dan penampilan dan juga memicu kreatiftas dan
ide-ide yang baru.
3. Demokrasi menjadi
lebih baik karena karakter TIK yang berprinsip
kesetaraan sangat sesuai
dengan sifat demokrasi karena semua orang
dapat mengakses TIK
4. TIK
mendorong munculnya jenis usaha baru dalam
masyarakat yang berbasis internet. Berbagai
situs komersial seperti detik.com, amazon.com,
eBay.com, bhinneka.com, jualbelimobil.com, dan sebagainya
sudah menjadi sesuatu yang umum.
5. E-commerce
dan E-Bussiness sampai sekarang menjadi
tren perdagangan barang secara elektronik. Dalam hal ini berarti sistem
ekonomi tradisional perlahan berubah menjadi sistem ekonomi digital.
2.2 Pemanfaatan Teknologi sebagai Media
Pembelajaran
Istilah media pembelajaran telah
didefinisikan sebagai sarana fisik melalui instruksi yang disajikan kepada
peserta didik (Reiser & Gagnt. 1983). Berdasarkan definisi ini, setiap
fisik berarti pengiriman instruksional, dari instruktur hidup, buku, komputer
dan sebagainya, akan diklasifikasikan sebagai media instruksional. Mungkin
lebih bijaksana bagi para praktisi di bidangnya untuk mengadopsi sudut pandang
ini: Namun, dalam diskusi sebagian besar sejarah media pembelajaran, tiga
sarana utama instruksi sebelum abad kedua puluh dan masih merupakan cara paling
umum saat ini yaitu guru, papan tulis, dan buku teks. Ketiga itu telah
dikategorikan secara terpisah dari media lain (ef. Komisi Instructional
Technology, 1970). Dengan demikian, media pembelajaran akan didefinisikan
sebagai sarana fisik, selain guru, papan tulis, dan buku teks, melalui
instruksi yang disajikan kepada peserta didik.
Teknologi Pembelajaran berkembang
secara konsisten melalui serangkaian teori dan praktek. Konsistensi terjadi
karena teori memberikan pengarahan bagi praktek, dan sebaliknya praktek dapat
mendahului analisis teoritik. Disiplin Teknologi Pembelajaran dianggap unik
karena selain teori dan praktek di lapangan, bidang ini mengandalkan
model-model sekaligus mendukung teori-teori yang digunakan. Praktek sangat
berpengaruh terhadap proses evolusi bidang Teknologi Pembelajaran, sehingga
mempunyai dampak yang besar terhadap pembentukan bidang garapan sendiri. Dan
praktek mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada teori bagi mereka yang ada
di luar bidang Teknologi Pembelajaran.
Teknologi Pembelajaran tumbuh dari
praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran
semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan
peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata
lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan
gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam
pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.
Adalah Edgar Dale dan James Finn
merupakan dua tokoh yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran
modern. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience)
sebagaimana tampak dalam gambar 1 berikut ini :

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale
Dari gambar tersebut dapat kita
lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke
pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat
kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu
terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan
Teknologi Pembelajaran
Kehadiran
media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan
penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi.
Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang berkaitan dengan
alam semesta lebih banyak menonjol visualnya, sehingga apabila seseorang
hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui
obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut
karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa
akan lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci
fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk
dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan
sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata (Degeng,1999:19).
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad,2002:11) ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad,2002:11) ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.
Fiksatif (fixative property)
Media
pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa/objek.
2.
Manipulatif (manipulatif property)
Kejadian
yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua
atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
3.
Distributif (distributive property)
Memungkinkan
berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan yang terintegrasi dan
secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.
Dari
penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu
media yang mampu menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam
waktu lama dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang
digambarkan harus mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak
menimbulkan adanya verbalisme.
Proses
belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi dengan
semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang
dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang
digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar pula kemungkinan
informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan siswa.
Siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik
pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Dilihat dari sifatnya, media dapat
dibagi kedalam:
a) Media auditif, yaitu media yang
hanya dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti
radio dan rekaman suara
b) Media visual, yaitu media yang hanya
dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media
adalah film slide, foto, transparasi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk
bahan yang dicetak seperti media grafis
c) Media audiovisual, yaitu jenis jenis
media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang
dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan
lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik,
sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Ada dua fungsi utama media
pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat
bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua
fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.
1.
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam
pembelajaran
Tentunya
kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin
terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat
bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu
yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan
media.
2.
Media pembelajaran sebagai sumber
belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta
didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima
kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan
media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut
membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa,
serta dapat memperkaya wawasan siswa.
2.3 Implikasi Teknologi dalam Dunia
Pendidikan
Di dalam dunia pendidikan,
perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan mempunyai dampak baik positif
maupun negatif, sebagai akibat dari berkembangnya teknologi informasi itu
sendiri. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara
yang berkembang sebelumnya, dikarenakan pemanfaatan teknologi informasi
tersebut. Sehingga dalam dunia pendidikan keberadaan sistem informasi dan
komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari aktivitas
pendidikan.
Dalam sebuah lembaga pendidikan
harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional
pendidikan, seperti siswa/mahasiswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi,
proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan
system komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung
lembaga pendidikn untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil
keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan. Untuk itulah PUSTEKKOM (Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi ) Kementerian Pendidikan Nasional dan
Kebudayaan menyatakan dampak positif pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pendidikan adalah untuk mengatasi masalah sebagai berikut :
1. Masalah geografis, waktu dan sosial
ekonomis Indonesia,
2. Negara Republik Indonesia merupakan
negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan, hal ini akan mempengaruhi
terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan
distribusi informasi yang tidak merata,
3. Mengurangi ketertinggalan dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dibandingkan
dengan negara berkembang dan negara maju lainnya,
4. Akselerasi pemerataan kesempatan
belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara
konvensional,
5. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan
komunikasi,
6. Teknologi informasi dan komunikasi
akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu, sehingga akan terwujud
manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
Adapun dampak yang ditimbulkan dari
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan menurut
Christyn Elisabeth Siagian (2012) dapat dibedakan menjadi dua, yakni dampak
positif dan dampak negatif. Dampak positif teknologi informasi dalam dunia
pendidikan adalah:
1. Informasi yang dibutuhkan akan
semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan,
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin
berkembang dengan adanya inovasi e-learning
yang semakin memudahkan proses pendidikan, kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengahruskan sang pendidik dan peserta
didik berada dalam satu ruangan,
3. Sistem administrasi pada sebuah
lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem
telnologi informasi dan komunikasi.
Adapun dampak negatif teknologi
informasi dalam dunia pendidikan, antara lain:
1.
Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi juga akan semakin mempermudah terjadinya
pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin
mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan
melakukan kecurangan,
2.
Walaupun
sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa
celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut
akan berakibat fatal,
3.
Salah
satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk
berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
Terkait dengan dampak negatif dari
teknologi informasi yang perkembangannya semakin meningkat namun memiliki
kekurangan. Misalnya, pada e-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian
guru dan mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan
terciptanya individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat
dilakukan dengan hanya seorang diri. Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin
peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun
etika dan manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastic, serta
hakikat manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial akan tergerus.
Di samping itu, karena seringnya
mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar
memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal
yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-relational addiction ialah
keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet
(seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan
kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata. Kemudian juga bisa terkena information overload,
yakni menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet,
sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan
mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang
kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena
hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Hal-hal ini jelas sangat menghambat
berkembangnya pendidikan dalam teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk itu dapat dilihat beberapa
dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan antara
lain:
1. Pelajar atau juga mahasiswa menjadi
pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi
ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap
sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet) mereka
secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free, maka sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk
menjadi benteng atau filter dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu,
yang tidak kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperan
dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai landasan hidup.
2. Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan
hal ini dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang
sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai
ujian akhir atau negara) dengan media internet.
3. Menimbulkan sikap yang apatis pada
masing-masing individu, baik bagi pelajar/siswa/mahasiswa maupun
pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat misalnya pada system pembelajaran
yang bersifat virtual maupun e-learning. Di mana sistem pembelajaran
yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka dapat
terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya tidak
maksimal (Jamal Makmur Asmani, 2011).#
Agar pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi dalam dunia pendidikan lebih optimal dan dilaksanakan dengan
baik dan benar berikut ini ada beberapa upaya untuk mengatasi dampak negatif
yang ditimbulkan menurut Dimas Pria Andika (2012),
1.
Mempertimbangkan
pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, khususnya untuk
anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan
pembelajaran dengan teknologi informasi,
2.
Tidak
menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau sarana
satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya tidak hanya mendownload e-book,
tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library namun juga masih
berkunjung ke perpustakaan,
3.
Pihak-pihak
pengajar baik guru, dosen, maupun orang tua memberikan pembelajaran etika dalam
ber-teknologi informasi dan komunikasi agar dapat dipergunakan secara optimal
tanpa menghilangkan etika,
4.
Pemerintah
sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring
informasi apa saja yang dapat doakses oleh para peserta didik di dunia maya,
5.
Menegakkan
fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cyber task yang bertugas untuk menentukan standar operasi
penegndalian dalam penerapan teknologi informasi. Hal ini meliputi keamanan
teknologi, sistem rekap data, serta fungsi pusat penanganan bencana (Dede
Yahya, 2011),
6.
Menghindari
penggunaan telepon selular berfitur canggih oleh anak-anak di bawah umur dan
lebih mengawasi pemakaiannya. Terkait dengan televisi: orang tua harus
mewaspadai muatan pornografi, memperhatikan batasan umur penonton pada film
yang tengah ditayangkan, mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel atau satelit, menghindari penempatan TV
pribadi di dalam kamar. Terkait dengan komputer dan internet: orang tua
hendaknya mewaspadai muatan pornografi digital (online maupun offline),
orang tua hendaknya mewaspadai kekerasan pada game, cek history browser pada komputer anak untuk melihat apa saja yang
sudah dilihatnya, meletakkan komputer pada tempat yang dapat diawasi, hindari
penempatan komputer di dalam kamar, jika terpaksa meletakkan komputer dalam
kamar anak, jangan melengkapi dengan fasilitas internet, perbanyak buku yang
bersifat edukatif di rumah.
Namun dari peran teknologi Modern
dalam pendidikan, tidak sepenuhnya teknologi berperan positif, tetapi ada pula
pengaruh negatif dari teknologi modern yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan tenaga pendidik yang dapat memilih dan
memilah media serta penggunaan yang selektif dalam pembelajaran. Sehingga
teknologi modern dalam proses pembelajaran dapat memberikan peran dan manfaat
yang optimal demi mencapai tujuan pendidikan dengan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling
pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran
dirancang dan dijalankan secara professional, seperti saat ini, dengan
dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komuniksi, khususnya computer dan
internet dirasa sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran.
3.2 Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media
pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan
dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar