Sabtu, 13 Mei 2017

Peran Teknologi dan Media Pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Memasuki abad Teknologi Informasi dan Komunikasi sekarang ini  sangat dirasakan kebutuhan akan pentingnya peningkatan kualitas Pembelajaran. Melalui pemanfaatan teknologi pendidikan kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Terutama penerapan high tech dan high touch approach. System teknologi informasi dalam pendidikan memberi jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktek kegiatam pembelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia seperti : pembelajaran berbaris komputer (PBK), pembelajaran berbaris web (e-learning), merupakan bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara professional, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komuniksi, khususnya computer dan internet dirasa sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran.
Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera dicari pemecahannya adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas pendidikan adalah dengan mengembangkan teknologi pembelajaran yang berorientasi pada interest peserta didik dam memfasilitasi kebutuhan akan pengembangan kognitif, efektif dan psikomotornya.  Untuk itu sudah selayaknyalah pada pendidik harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang humanis, yaitu kondisi pembelajaran yang menyenangkan dengan mengoptimalkan peran teknologi pembelajaran secara interaktif.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa peranan teknologi ?
2.      Bagaimana pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran ?
3.      Bagaimana implikasi teknologi dalam dunia pendidikan ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk menjelaskan tentang peranan teknologi.
2.      Untuk menjelaskan tentang pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran.
3.      Untuk menjelaskan tentang implikasi teknologi dalam dunia pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Peranan Teknologi
Teknologi merupakan kata dalam Bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Inggris, yaitu ‘technology’. Saat ini penggunaan kata teknologi umum digunakan untuk segala sesuatu yang memiliki sifat teknis dapat mempermudah pekerjaan manusia dan tentu saja teknologi merupakan salah satu hasil kebudayaan yang sengaja ataupun tidak sengaja dibuat oleh manusia. Sebelum itu, teknologi juga diyakini berasal dari bahasa Yunani, yaitu Technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni.
Penggunaan kata technology sendiri mulai dicetuskan oleh salah satu ilmuwan sosial asal Amerika, yang pada awal abad ke 20 mulai digagas sebagai padanan dari konsep bahasa Jerman, yaitu Technik menjadi technology. Penggunaan kata teknologi ini dicetuskan setelah munculnya revolusi industry di Eropa, yang memunculkan banyaknya perubahan luar biasa dari segi industry dan juga perburuhan pada masa itu.
Teknologi sendiri saat ini sudah berkembang, tidak hanya sebagai sebuah ilmu praktis mengenai hal – hal teknis, namun sudah berkembang menjadi salah satu pondasi ilmu pengetahuan ilmiah secara luas. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya bidang ilmu yang didasari oleh teknologi. Hal ini pun kemudian memunculkan berbagai macam definisi dan jug apendapat dari para ahli mengenai pengertian dan juga definisi dari teknologi. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli mengenai teknologi :
1.      Poerbahawadja Harahap
Harahap menjelaskan bahwa penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik atau industry tertentu. Definisi ini tentu saja sangat mengacu pada definisi praktis dari teknologi, yang banyak ditemukan pada pabrik-pabrik dan juga industry tertentu.
2.      Naisbit (2002)
Naisbit (2002) mengutip pengertian dari teknologi dari Random House Dictionary, yang mengatakan bahwa teknologi merupakan sebuah benda dan juga objek, serta bahan dan juga wujud yang berbeda dibandingkan dengan manusia biasa.
3.      Miarso (2007)
Pendapat lainnya mengenai pengertian teknologi diungkapkan oleh Miarso (2007) yang mengungkapkan bahwa teknologi merupakan suatu bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses yang berjalan tersebut dapat menggunakan atau menghasilkan produk tertentu, dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa teknologi merupakan suatu bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam suatu sistem tertentu.
4.      Read Bain (1937)
Pada tahun 1937, muncullah pendapat lainnya mengenai teknologi. Pendapat ini dicetuskan oleh seorang sosiolog yang berasal dari Amerika, bernama Read Bain. Bain (1937) mengatakan bahwa teknologi pada dasarnya meliputi semua alat, mesin, perkakas, aparat, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut dan komunikasi, dan juga keterampilan, dimana hal ini memungkinkan kita sebagai seorang manusia dapat menghasilkan semua itu. Berdasarkan pendapat Bain tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan segala sesuatunya yang bisa diciptakan dan juga dibuat oleh seorang atau sekelompok manusia yang kemudian bisa memberikan nilai dan manfaat bagi sesama.
5.      Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI juga memberkan definisi dan juga pengertian lainnya mengenai teknologi. Disebutkan oleh KBBI, bahwa tenologi merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan praktis, dan merupakan salah satu ilmu pngetahuan terapan.
Lebih lanjut juga dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu keseluruhan sarana untuk menyediakan barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia. Dari pernyataan Kamus besar bahasa Indonesia tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan suatu metode ilmiah untuk kepentingna praktis yang dapat bermanfaat bagi kebutuhan dan juga kenyamanan hidup manusia.
  1. Wikipedia
Salah satu situs ensiklopedia terbesar, yaitu Wikipedia, dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu rujukan terhadap sekumpulan teknik – teknik yang mencakup banyak hal. Lebih lanjut disebutkan bahwa teknologi merupakan sebuah entitas, benda maupun bukan benda yang diciptakan secara terpad melalui proses penciptaan dan kreasi serta pemikiran untuk mencapai suatu nilai – nilai tertentu.
Setelah memahami beberapa pengertian dari teknologi menurut beberapa ahli, maka berikut ini akan disampaikan beberapa contoh dari perkembangan dan penciptaan dari teknologi. Berikut ini adalah beberapa bentuk-bentuk dari teknologi :
  1. Teknologi Informasi
Salah satu bentuk perkembangan dari teknologi informasi adalah berkembangnya jaringan komputer, dimana setiap komputer bisa saling berkomunikasi satu sama lain dan juga saling bertukar informasi antar komputer di dalam satu jaringan. (Baca juga mengenai Sejarah Jaringan Komputer dan juga manfaat jaringan komputer)
2.      Teknologi Mesin dan Industri
Teknologi mesin banyak mengacu pada penciptaan mesin yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Beberapa contoh mesin tersebut antara lain biasa kita gunakan sehari-hari seperti mesin cuci, mobil dan kendaraan bermotor serta mesin pada bisang industry dan pabrik.
3.      Teknologi Komputer
Teknologi komputer juga merupakan salah satu contoh teknologi yang berkembang pesat. Komputer tentu saja memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia.
4.      Teknologi Lainnya
Ada beberapa teknologi lainnya, yang tentu saja tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Misalnya adalah teknologi komunikasi. Saat ini, komunikasi adalah salah satu hal yang sangat penting, karena sifat dasar dari manusia yang adalah makhluk sosial
Secara umum, peranan teknologi adalah memudahkan manusia untuk saling berhubungan dengan cepat, mudah dan terjangkau serta memiliki potensi mendorong pembangunan masyarakat  yang demokratis. Teknologi seperti inilah yang diperlukan untuk membantu manusia dalam mengorganisasikan dirinya secara efektif dan efsien untuk kesejahteraannya sendiri maupun kesejahteraan bersama.  Adapun Contoh Teknologi salah satunya adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan keseharian kita antara lain:
1.      Perkembangan pada bidang telekomunikasi, misalnya; telepon, faksimili, internet  dan  handphone. 
2.      Kehadiran internet sangat mempermudah segala aktivitas dan urusan kita dalam  memperoleh dan menyampaikan informasi secara cepat. Internet juga mendorong terjadinya keseragaman gaya hidup dan penampilan dan juga memicu kreatiftas dan ide-ide yang baru.
3.      Demokrasi menjadi  lebih  baik  karena  karakter  TIK  yang  berprinsip  kesetaraan sangat   sesuai  dengan  sifat  demokrasi  karena  semua  orang  dapat mengakses TIK
4.      TIK mendorong munculnya  jenis  usaha  baru  dalam masyarakat  yang  berbasis  internet.  Berbagai  situs  komersial  seperti  detik.com,  amazon.com,  eBay.com, bhinneka.com,  jualbelimobil.com,  dan  sebagainya  sudah menjadi  sesuatu  yang umum.
5.      E-commerce  dan  E-Bussiness  sampai  sekarang  menjadi  tren  perdagangan barang secara elektronik. Dalam hal ini berarti sistem ekonomi tradisional perlahan berubah menjadi sistem ekonomi digital.

2.2  Pemanfaatan Teknologi sebagai Media Pembelajaran
Istilah media pembelajaran telah didefinisikan sebagai sarana fisik melalui instruksi yang disajikan kepada peserta didik (Reiser & Gagnt. 1983). Berdasarkan definisi ini, setiap fisik berarti pengiriman instruksional, dari instruktur hidup, buku, komputer dan sebagainya, akan diklasifikasikan sebagai media instruksional. Mungkin lebih bijaksana bagi para praktisi di bidangnya untuk mengadopsi sudut pandang ini: Namun, dalam diskusi sebagian besar sejarah media pembelajaran, tiga sarana utama instruksi sebelum abad kedua puluh dan masih merupakan cara paling umum saat ini yaitu guru, papan tulis, dan buku teks. Ketiga itu telah dikategorikan secara terpisah dari media lain (ef. Komisi Instructional Technology, 1970). Dengan demikian, media pembelajaran akan didefinisikan sebagai sarana fisik, selain guru, papan tulis, dan buku teks, melalui instruksi yang disajikan kepada peserta didik.
Teknologi Pembelajaran berkembang secara konsisten melalui serangkaian teori dan praktek. Konsistensi terjadi karena teori memberikan pengarahan bagi praktek, dan sebaliknya praktek dapat mendahului analisis teoritik. Disiplin Teknologi Pembelajaran dianggap unik karena selain teori dan praktek di lapangan, bidang ini mengandalkan model-model sekaligus mendukung teori-teori yang digunakan. Praktek sangat berpengaruh terhadap proses evolusi bidang Teknologi Pembelajaran, sehingga mempunyai dampak yang besar terhadap pembentukan bidang garapan sendiri. Dan praktek mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada teori bagi mereka yang ada di luar bidang Teknologi Pembelajaran.
Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.
Adalah Edgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran modern. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) sebagaimana tampak dalam gambar 1 berikut ini :









Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale
Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran
Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya konsep yang berkaitan dengan alam semesta lebih banyak menonjol  visualnya, sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata (Degeng,1999:19).
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad,2002:11) ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Fiksatif (fixative property)
Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa/objek.
2.      Manipulatif (manipulatif property)
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
3.      Distributif (distributive property)
Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.
Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi dari  media pembelajaran yaitu media yang mampu menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu lama dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang digambarkan harus mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan adanya verbalisme.
Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi dengan semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan siswa. Siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam:
a)      Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara
b)      Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media adalah film slide, foto, transparasi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis
c)      Media audiovisual, yaitu jenis jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.
1.      Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
2.       Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.

2.3  Implikasi Teknologi dalam Dunia Pendidikan
Di dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan mempunyai dampak baik positif maupun negatif, sebagai akibat dari berkembangnya teknologi informasi itu sendiri. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya, dikarenakan pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Sehingga dalam dunia pendidikan keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari aktivitas pendidikan.
Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa/mahasiswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan system komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikn untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan. Untuk itulah PUSTEKKOM (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi ) Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan menyatakan dampak positif pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan adalah untuk mengatasi masalah sebagai berikut :

1.      Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia,
2.      Negara Republik Indonesia merupakan negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan, hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata,
3.      Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya,
4.      Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional,
5.      Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi,
6.      Teknologi informasi dan komunikasi akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu, sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
Adapun dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan menurut Christyn Elisabeth Siagian (2012) dapat dibedakan menjadi dua, yakni dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah:
1.      Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan,
2.      Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengahruskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan,
3.      Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem telnologi informasi dan komunikasi.
Adapun dampak negatif teknologi informasi dalam dunia pendidikan, antara lain:
1.      Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan,
2.      Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal,
3.      Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

Terkait dengan dampak negatif dari teknologi informasi yang perkembangannya semakin meningkat namun memiliki kekurangan. Misalnya, pada e-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri. Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastic, serta hakikat manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial akan tergerus.
Di samping itu, karena seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online. Bahkan dapat terkena cyber-relational addiction ialah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata. Kemudian juga bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Hal-hal ini jelas sangat menghambat berkembangnya pendidikan dalam teknologi informasi dan komunikasi.

Untuk itu dapat dilihat beberapa dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan antara lain:
1.      Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika siswa/mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet) mereka secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free, maka sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi benteng atau filter dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai landasan hidup.
2.      Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan media internet.
3.      Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik bagi pelajar/siswa/mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat misalnya pada system pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning. Di mana sistem pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal (Jamal Makmur Asmani, 2011).#

Agar pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan lebih optimal dan dilaksanakan dengan baik dan benar berikut ini ada beberapa upaya untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan menurut Dimas Pria Andika (2012),
antara lain :
1.      Mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan teknologi informasi,
2.      Tidak menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library namun juga masih berkunjung ke perpustakaan,
3.      Pihak-pihak pengajar baik guru, dosen, maupun orang tua memberikan pembelajaran etika dalam ber-teknologi informasi dan komunikasi agar dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika,
4.      Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring informasi apa saja yang dapat doakses oleh para peserta didik di dunia maya,
5.      Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cyber task yang bertugas untuk menentukan standar operasi penegndalian dalam penerapan teknologi informasi. Hal ini meliputi keamanan teknologi, sistem rekap data, serta fungsi pusat penanganan bencana (Dede Yahya, 2011),
6.      Menghindari penggunaan telepon selular berfitur canggih oleh anak-anak di bawah umur dan lebih mengawasi pemakaiannya. Terkait dengan televisi: orang tua harus mewaspadai muatan pornografi, memperhatikan batasan umur penonton pada film yang tengah ditayangkan, mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel atau satelit, menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar. Terkait dengan komputer dan internet: orang tua hendaknya mewaspadai muatan pornografi digital (online maupun offline), orang tua hendaknya mewaspadai kekerasan pada game, cek history browser pada komputer anak untuk melihat apa saja yang sudah dilihatnya, meletakkan komputer pada tempat yang dapat diawasi, hindari penempatan komputer di dalam kamar, jika terpaksa meletakkan komputer dalam kamar anak, jangan melengkapi dengan fasilitas internet, perbanyak buku yang bersifat edukatif di rumah.
Namun dari peran teknologi Modern dalam pendidikan, tidak sepenuhnya teknologi berperan positif, tetapi ada pula pengaruh negatif dari teknologi modern yang digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan tenaga pendidik yang dapat memilih dan memilah media serta penggunaan yang selektif dalam pembelajaran. Sehingga teknologi modern dalam proses pembelajaran dapat memberikan peran dan manfaat yang optimal demi mencapai tujuan pendidikan dengan baik.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara professional, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komuniksi, khususnya computer dan internet dirasa sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran.

3.2  Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar